Friday, April 18

RASA

Hari ini Ujang rasa macam kehilangan seseorang . Ujang tidak dapat mengambarkan dan menterjemah rasa yang ada dalam benak hati. Ada ketikanya Ujang keliru. Keliru dengan perasaan yang pasang surut ibarat air pantai. Ada tikanya pasang dan ada tikanya surut. Itulah perasaan Ujang. Kadang-kadang rasa ini juga berombak. Memukul dada-dada pantai, menghakis tepian sehingga menurut rentak ombak. Itu juga perasaan Ujang.

Kehilangan benar yang Ujang rasa. Tapi Ujang tetap tidak dapat mentafsir rasa ini. Adakah ‘itu’ maksud rasa Ujang? Ujang hampir tidak mengerti. Ujang rindu akan kemesraan yang pernah terjalin. Kini. Adakah masih terjalin kemesraan itu? Kemesraan itu hampir jauh meninggalkan Ujang dan hampir menghilang ditelan waktu. Ujang tidak ingin ia terus hilang. Ujang ingin ia bersemadi. Ujang rindu akan kemesraannya.

Tapi, rasa ini menerjah hati Ujang dikala Ujang merehatkan penat fikiran. Kenapa harus ia hadir dengan rasa ini? Kenapa perlu Ujang rasa dengan naluri ini? Oh, rasa. Rindu. Rindu. Rindu. Keegoan masih kebal. Kekesalan masih terbuku. Kekecewaan masih dirasa. Kemarahan masih menyala. Kesedihan masih berhujan di lubuk hati. Argh.

Kalau masih kekerasan dihati. Ujang pun mungkin akan hilang menyepi. Akan hilang juga persahabatan yang Ujang anggap ikhlas dan sejati. Jika ini ditakdirkan Ilahi, akan Ujang hadapi dengan tabah hati. Ujang termanggu dan bertanya pada diri. Haruskah Ujang pasrahkan diri ini??

Posted by Ujang_MD :: 4/18/2008 04:50:00 PM :: 1 Comments:

Post a Comment