Friday, February 22

KERINDUAN

Malam minggu lagi tanpa ada yang menemani Ujang. Seandainya Makcik Zainung ada disini. Saat Ujang ingin bersamanya untuk melewati malam berdua. Sedang buat apa Makcik Zainung malam ini ya ??? Pertanyaan yang tak henti hentinya berkecamuk di dalam benak Ujang namun tak pernah ada jawapannya. Haruskah Ujang menyesali semua keadaan ini ? Lagi- lagi jarak yang harus menghalangi semuanya. Disini sendiri tanpa Mak... mengeluh hampa....

Ujang memang tak punya sesuatu yang mampu membuat Ujang bahagia dan bangga. Ujang hanya dapat memberikan kasih sayang apa adanya dan segudang kerinduan Ujang pada Makcik Zainung. Bersama Mak seakan dunia dalam genggaman Ujang, menatap Mak seakan waktu berhenti sejenak. Senyum Mak yang mengisi relung hati ini. Mengiringi dalam setiap langkah Ujang, suara Mak yang menembus jiwa Ujang, memaksa berkhayal tentang Mak di setiap detik yang Ujang miliki. Dan setiap keperibadian Mak, Ujang selalu memperhatikan serta selalu mencuba memahami, selalu menjadi pedoman untuk Ujang. Tak baik berlebih, tapi semua itu Ujang lakukan demi untuk membahagiakan Mak dan berusaha untuk jadi yang terbaik buat Mak. Agar Mak tahu bagaimana besarnya rasa kasih sayang yang Ujang miliki untuk Mak. Kerana Ujang menyayangi Mak seperti yang seharusnya. Mencintai Mak seperti yang semestinya. Ujang mengasihi Mak dengan berbagai cara dan untuk berbagai alasan. Mak adalah inspirasi Ujang........

Mak adalah lagu yang Ujang nyanyikan...........
Mak yang membuat Ujang bahagia..............
Maklah segalanya bagi Ujang...............
Mak adalah sinar matahari Ujang..............
Mak adalah bintang malam Ujang............
Mak adalah kekuatan bagi Ujang disaat Ujang lemah.
Mimpi Ujang disaat Ujang tertidur.

Malam kian beranjak untuk menghadirkan kesunyian panjang. Biarkan Mak tahu diri Ujang tenggelam dalam kesepian. Terbelenggu dengan kerinduan Ujang pada Mak. Semoga jarak dan waktu tetap membuat hati Ujang teguh.

Posted by Ujang_MD :: 2/22/2008 10:00:00 PM :: 0 Comments:

Post a Comment