Merenung kembali pesisiran hidup, ada kenangan disetiap jejak yang tak mungkin dilupai. Sesekali bayu mengusik nakal, menghapuskan jejak di pasiran, seolah ingin menyatakan sesuatu... Barangkali ingin memberi petanda biarpun jejak itu tiada kekal namun bayangnya masih wujud disatu sudut yang terdalam... barangkali ada sesuatu untuk dibualkan disuatu hari yang hening saat temu tempat yang dituju.
Merenung langit yang penuh kegelapan, ada sesuatu yang sedang dinanti, yang pasti sinaran rembulan tidak bisa lagi menjamah diri.... Barangkali syair melankoli sang pungguk bisa menenangkan atau sesekali nyanyian unggas bisa memberi damai. Saat letih bertamu... cukuplah sampai disini... barangkali yang dijanji itu bukan yang diimpikan... Ada waktunya menerima sebuah kenyataan adalah lebih sukar dari membina angan kosong untuk menyedapkan hati. Benar, kenyataan itu amat menyakitkan bilamana diri tiada pernah bersedia menerima kegagalan...
Entahlah mungkin rajuk tiada kan terpujuk atau sebetulnya tiada pernah minta dipujuk. Sendirian didalam perjalanan kehidupan ini, telah mengajar seribu satu makna. Seringkali jua diri Ujang ini jatuh tersungkur, kalau tidak kerana silap sendiri pasti ada tangan durjana yang iri hati. Sungguh kehidupan ini lebih mencabar diri... Namun bila letih menguasai diri... cukuplah disini... kerana telah terbukti usai waktu Ujang ini, dibawah pepohon yang merimbun Ujang tumpang berteduh... Mungkin jua diri ini telah mulai rasa bosan melihat tingkah kemunafikan binatang bertopengkan manusia... mungkin lebih baik begini..... Semoga diri Ujang ini akan terus tabah....
Posted by Ujang_MD ::
4/21/2008 05:41:00 PM ::
1 Comments:
