Ujang dah semakin bosan dengan diri Ujang sendiri, kenapa terlalu sukar nak melupakan kenangan yang ada dalam diri ini sedangkan Ujang dah cuba sebaik mungkin nak lupakan semua rasa kepedihan yang lalu yang pernah datang dalam hidup Ujang. Apa salah Ujang yang sering saja rasa pilu sedangkan mereka terus mempermainkan perasaan Ujang langsung masih mampu bergembira dengan apa yang mereka ada ketika ini. Senyum yang ada di wajah Ujang bukannya mampu untuk menutupi rasa sedih dan pedih ini. Ujang berpura pura sebenarnya untuk terus tersenyum dan kononnya gagah dalam segala cabaran dan dugaan sedangkan hakikatnya tidak! Ujang sedar yang kehidupan terlalu singkat untuk Ujang terus melalui kepedihan tapi apa daya Ujang untuk melawan takdir. Biarlah mereka dengan apa yang mereka inginkan, pujuk Ujang pada diri sendiri. Yang mampu Ujang berdoa hanyalah mengharapkan agar ada sinar yang membawa perubahan pada diri Ujang. Semakin jauh Ujang berlari meninggalkan kenangan, semakin dekat ianya hadir dalam hidup Ujang. Seharian Ujang melayan diri. Melihat ruang-ruang yang masih belum terisi. Yang pergi tetapkan pergi, yang tinggal di sini perlu terus gagah berdiri. Ujang sedar ini janji Allah pada setiap kehidupan di dunia cuma sebagai manusia biasa Ujang perlu jadi tabah dalam menerima takdir Tuhan Yang Esa.Ya Allah, kuatkanlah hati Ujang dengan ujianMu ini. Esok, hari terus berganti. Dan Ujang masih di sini, pastinya merasai sebuah kesunyian. Bagai sudah lama sang bulan berdiam diri, hanya melihat pungguk di bumi, yang terus gelisah mencari kasih sejati namun yang dapat hanya cinta berduri, sakitnya bak duri menghiris hati. Sebenarnya bulan pilu melihat pungguk kecewa begitu namun apa daya apa mampunya untuk membantu, hanya memandang berjiwa sayu, biarlah menjadi pengajaran buat pungguk yang terus merindu Banyaknya , itu suara Ujang bila lihat bintang di langit tadi, sempat ke pantai Batu Buruk. Bayangkan...bila malam gelap dengan langit yang terbentang luas tapi ada kerdipan kerdipan kecil yang bercahaya, indah sangat, besarnya kuasa ciptaan Tuhan. Ujang sukakan lautan, suasana malam dan alam semulajadi. Suka sangat malah tenang rasanya hati biarpun di kala runsing. Teringat Ujang pada pesan seorang teman : bila melihat alam, berbicaralah dengannya, sebenarnya dia mendengar setiap puji kita padanya. Ujang senyum dan bibir ini terus berbicara. Semakin lama Ujang bersuara semakin lama juga hati Ujang bagai dipalu riangnya. Sesekali berbicara dengan alam alangkah seronoknya.....
Posted by Ujang_MD ::
4/25/2007 09:09:00 AM ::
1 Comments: