Dah lama sangat tak makan hasil tangan Makcik Zainung. Jarang sekali Ujang akan dapat merasainya sekarang sejak berjauhan. Tidak seperti dulu lagi.Tapi, sesuatu yang terjadi tadi buat Ujang menyuap santapan di depan mata dengan hati yang sebak. Air mata menitik sedikit tapi Ujang tetap teruskan makan. Tak nak menolak rezeki di depan mata.
Geram bila perasaan begini datang lagi. Datang dan pergi hingga buat Ujang rasa mahu menjauh dari semua. Mahu menjauh walaupun dari dunia maya ini kerana tak mahu hanya menitip nota emosi sebegini. Tapi apa yang terjadi kelmarin, semalam dan tadi….. buat Ujang menjadi yang bukan Ujang sekarang. .
Walaupun mistik itu dah berkurangan dari semangat dan kematangan diri, namun Ujang belum kuat untuk berdepan dengan semuanya walau nampak zahirnya diri ini tak serapuh itu…Ujang masih bertahan dalam senyuman kerana segalanya datang dari DIA yang Esa dan Ujang tahu segalanya akan pergi jua dengan kehendak DIA.
Dan selagi hati bersih dan penuh penerimaan, insyaALLAH.. Ujang takkan jadi gila dihimpit keadaan!!! Fantasi manusia yang punya persamaan dengan realiti hidup Ujang satu masa dulu. Realiti hidup Makcik Zainung.
Kesihatan masih kurang baik. Kepala masih sakit. Kotak fikir teramat kosong. Rasa kepingin sekali melihat bintang-bintang bertaburan di dada malam tika ini sambil menghirup secangkir kopi panas. Pastinya menyegarkan. Namun sayang, tiada satu pun bintang yang kelihatan...
Posted by Ujang_MD ::
8/18/2007 09:47:00 PM ::
1 Comments:
Diri Ujang sebenarnya ingin melakarkan sesuatu yang bermakna di sini, namun kolam hati terus-terusan terusik. Mengocak dalam tenang. Terlalu banyak yang bermain di benak. Dalam senyum tawa yang terpamir di bibir, sanubari bisu tetap saja berbisik dalam diam menerawang mencari erti sebuah persoalan. Aduhai..hikmah apakah yang tersembunyi di sebalik segalanya ini?
Nun di dada malam, pada bintang jua pandangan ingin dilabuhkan untuk meluah sekelumit rasa. Namun nyatanya hampa. Bintang-bintang yang sering setia menemani, tiada kelihatan di dada langit kala ini. Barangkali masih bersembunyi di balik gebar awan.
Di waktu-waktu begini, relung hati yang sedia suram bisa saja membibitkan rasa sebal, sayu dan pilu. Pantas saja kelopak mata menakung titisan air jernih. Entah kemana hilangnya kekuatan diri.
Wahai malam yang suram, apakah kau tahu apa yang bermain di benak Ujang kala ini?
Andai dapat Ujang jelajah seluruh alam Akan Ujang bawa jiwa yang suram Andai dapat Ujang terbang tinggi melayang Akan Ujang laung segala keresahan Andai dapat Ujang capai bulan mengambang Akan Ujang jadikan ia sebagai peneman Andai dapat Ujang gapai bintang gemerlapan Akan Ujang jadikan ia sebagai penenang..
Ingin Ujang lontar segala duka Ingin Ujang hanyutkan segala resah di jiwa Ingin Ujang selusuri jalan-jalan bahagia Semoga ketenangan kan muncul jua
Posted by Ujang_MD ::
8/12/2007 02:39:00 PM ::
0 Comments:
Bila Ujang tengah bersedih, Ujang palingkan wajah ke langit biru. Ia bakal mengusap air mata Ujang dan menerbangkan nelangsa ke matahari sore…"
Tengadahkan kepalaUjang ke langit, tak perlu Ujang mengecilkan mata, senja nan lembut tak menyakiti pandangan UJang untuk menikmati indahnya mega-mega di langit itu. Warna-warna merah jingga di hujung senja yang tergores disana adalah doa, semoga DIA menjaga Ujang, memberi Ujang kekuatan, menemukan UJang dengan damai, menebarkan rasa bahagia dan menopang Ujang di saat lemah...ingat itu Ujang!"
Dan akhirnya, di sore itu keyakinan terbentuk. Meneruskan ini hanya membuat langkah menjadi semakin berat. Serpihan keyakinan yang ditimbun, telah menemukan jawapan dari apa yang selama ini dicari. Ya, Ujang tidak bisa lagi untuk berterusan begini, walaupun sungguh sayang ini masih bertapak di hati.
Saat hitung mundur itu usai, rasanya seperti sebuah pijakan yang sangat rapuh, direnggut dari tempat berteleku. Sunyi. Sepi. Sayu. Perlahan butiran bening itu leleh dari kelopak mata, namun perasaan kian lega. Dan dia..Siapa?? Makcik Zainung akan tetap kekal indah bersemi di jiwa. Moga Makcik Zainung juga bahagia.
Sesungguhnya biru itu damai. Ada rasa bahagia bila menatapnya. Namun, tetap rasa kebingungan saat hendak memilih biru. Antara laut yang tenang dengan hembusan sang bayu lembut atau langit yang bersih tanpa gumpalan awan. Hmmm…nampaknya laut dan langit, kedua-duanya sama menarik, ada biru, ada damai, ada tenang dan ada rasa bahagia dengannya. Jadinya, mana satu harus dipilih? Entah lah.. bingung mencari sebuah jawapan yang tak pasti...
Posted by Ujang_MD ::
8/11/2007 03:03:00 PM ::
0 Comments:
Ujang tak tahu kenapa hati ini begitu sayu sekali.. Di sini ujang sunyi sangat. Mujur lah hari ini ada kelapangan untuk Ujang pergi ke Lab meluahkan perasaan di sini. Ujang tak tahu kenapa hati ini begitu resah sekali. Ujang kadang-kadang bingung dengan diri Ujang ini. Ujang tak faham apa yang terjadi pada diri Ujang ketika ini. Bertelaku Ujang sendiri. Ya Allah Ujang bingung dengan apa yang terjadi sekarang. Adakah perasaan rindu pada bonda tercinta menyebabkan Ujang jadi begini?? Ujang sndiri pun tak faham.
Bila Ujang tengah bersedih, Ujang palingkan wajah ke langit biru. Ia bakal mengusap air mata Ujang dan menerbangkan nelangsa Ujang ke matahari sore…"
Tengadahkan kepala Ujang ke langit, tak perlu mengecilkan mata, senja nan lembut tak menyakiti pandangan Ujang untuk menikmati indahnya mega-mega di langit itu. Warna-warna merah jingga di hujung senja yang tergores disana adalah doa, semoga DIA menjaga Ujang, memberi Ujang kekuatan, menemukan Ujang dengan damai, menebarkan rasa bahagia dan menopang Ujang saat lemah...ingat itu wahai Ujang kusayang!"
Dan akhirnya, di akhir itu keyakinan terbentuk. Meneruskan ini hanya membuat langkah menjadi semakin berat. Serpihan keyakinan yang ditimbun, telah menemukan jawapan dari apa yang selama ini dicari. Ya, Ujang tidak bisa lagi untuk berterusan begini, walaupun sungguh sayang ini masih bertapak di hati.
Saat hitung mundur itu usai, rasanya seperti sebuah pijakan yang sangat rapuh, direnggut dari tempat berteleku. Sunyi. Sepi. Sayu. Perlahan butiran bening itu leleh dari kelopak mata, namun perasaan kian lega. Dan Ujang...Ujang akan tetap kekal indah bersemi di jiwa. Moga Ujang bahagia. Makcik Zainung... Ujang merinduimu.....
Posted by Ujang_MD ::
8/02/2007 04:57:00 PM ::
0 Comments: