Friday, June 8

ANDAI KU DAPAT

Bersabarlah Ujang! Mungkin segalanya akan terlerai jua nanti. Yakinkan diri bahawa kasih dan rindu itu tetap utuh buatmu Ujang, hanya keadaan yang menjadikannya sedikit sukar. Percayalah!” Hanya kata-kata itu yang mampu menenangkan mu Ujang.
Terdiam sepi seketika tanpa bicara. Nyaman angin di malam itu terasa menyapa di pipi. Namun, dalam nyaman itu ada resah dan pilu yang menusuk sukma. Langit malam tampak tenang. Begitu asyik mata melerek, apatah lagi bila dada langit dihiasi kerdipan si bintang dan seri cahaya bulan. Oh! Sungguh indah alam ciptaan tuhan. Aduhai...
Pernah terdetik di hati Ujang.. Ingin sekali Ujang gapai bulan menawan. Menjadi cahaya penyuluh rindu.Ingin sekali jua Ujang petik kerdipan bintang.Menjadi peneman malam sepi.
Ingin jua sesekali Ujang gembur gemawan awan. Menjadi hamparan malam beradu.Tapi sayang semua itu tidak terjangkau tangan.Hanya mampu memandang dari kejauhan.
Bila teringat pasal cinta pula teringat Ujang pada seloka asmara uda dan dara. Seakan dunia hanya milik berdua. Rela berkorban apa saja. Rela bersama walau kemana. Hidup bagaikan dikelilingi dan ditaburi bunga mawar yang harum, meresap ke segenap liku perjalanan. Wajah berseri-seri bak cahaya purnama kerana terlalu asyik dibuai cinta bersama sidia. Itulah yang terjadi pada pasangan yang sedang dilamun cinta.Alangkah indah kiranya cinta dan kasih sayang yang dipupuk itu senantiasa mekar dan harum hingga ke akhir hayat. Tentu saja bulan dan bintang turut tersenyum mengagumi keutuhan kasih yang tercipta.
Aneh. Ada yang bercinta sejak bertahun lamanya, namun tidak kesampaian dan terputus jua ikatan kasih. Pepohon cinta yang sekian lama dijaga dan dibaja, akhirnya tertunduk layu dan rebah dalam sekelip mata. Betapa waktu yang ada telah disia-siakan oleh rapuhnya cinta. Sebuah cinta yang sementara. Itu yang Ujang rasa.

Posted by Ujang_MD :: 6/08/2007 03:57:00 PM :: 1 Comments:

Post a Comment